Tips Mendapatkan cash gratis point blank

Anda ingin cash gratis silahkan anda kunjungi blog berikut ini dijamin anda pasti dapat cash seperti saya.
nieh deh blognya ga usah banyak bacod ya....
www.cit-gates.co.cc
blog cash point blank
TheHack3r.com

Followers

Gempa Terkini

Rabu, 24 November 2010


Kapal selam diesel Jerman kelas 214

JAKARTA – Rencana pembelian kapal selam oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) hendaknya dilakukan satu paket. Pembelian satu paket memungkinkan adanya transfer teknologi dan penyertaan industri pertahanan dalam negeri.

“Empat kapal selam yang sudah kami setujui harus dibeli dari satu negara. Perkara negara mana yang akan diajak bekerja sama, kita serahkan wewenang itu kepada Kemhan dan TNI karena mereka yang lebih paham,” kata Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq saat dihubungi di Jakarta, Minggu (21/11).

Kemhan dan TNI saat ini sedang menjajaki empat negara yang diperkirakan akan bekerja sama dalam pengadaan kapal selam. Empat negara itu ialah Jerman, Korea Selatan, Rusia, dan Prancis. Mahfudz berharap pada Januari atau Februari 2011 pemerintah sudah menetapkan kerja samanya (MoA).

Yang jelas, politisi dari PKS ini memberi catatan agar kerja sama tersebut bisa menguntungkan Indonesia, terutama dalam rangka modernisasi alutsista dan revitalisasi industri pertahanan dalam negeri.

Ditanya tentang anggaran yang dialokasikan untuk pembelian empat kapal selam ini, Mahfudz mengatakan tak begitu hapal. Dari penelusuran Koran Jakarta, harga satu kapal selam standar mencapai 300 juta dollar AS atau 2,7 triliun rupiah (kurs 9.000 rupiah/dollar AS).

Kalau yang dianggarkan empat kapal selam, berarti pemerintah membutuhkan dana hingga 10,8 triliun rupiah atau hampir setara dengan alokasi anggaran untuk modernisasi alutsista pada tahun 2011.

Dari segi terknologi, Direktur Eksekutif Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia, Rizal Darma Putra melihat, Jerman terdepan dibandingkan tiga negara lain yang sedang dijajaki. “Jerman terkenal dengan pengalamannya membuat kapal selam diesel berteknologi canggih. Terlepas dari itu, Rizal berharap pemerintah memperhatikan keberlanjutan pemeliharaan kapal selam yang akan dibeli.

Untuk kebutuhan Indonesia, Rizal melihat bukan kapal selam dengan daya jelajah yang jauh yang dibutuhkan.

Terpenting, kapal selam yang nantinya dibeli harus mampu menjaga perairan Indonesia, terutama di selat-selat strategis yang meliputi Malaka, Lombok, Sunda, dan Makassar. “Kita membutuhkan kapal selam yang bisa menyelam secara senyap, mampu menghindar dari deteksi sonar,” katanya. Pengadaan kapal selam, tambah Rizal, amat dibutuhkan.

“Asalkan bisa menggunakan anggaran dengan cermat dan akuntabel,” katanya. Dia berharap pemerintah saat ini memprioritaskan pada modernisasi alutsista dibandingkan hal lain seperti rencana pembentukan komponen cadangan.

Menurutnya, pemerintah bisa mengesampingkan pembentukan komponen cadangan agar dananya bisa dialokasikan untuk pengadaan alutsista. Saat ini Indonesia baru memiliki dua kapal selam yang diberi nama KRI Cakra dan KRI Nanggala. Keduanya merupakan produksi Jerman dengan kelas 209/1300 yang dibuat pada tahun 1981.

sumber:alutsista.blogsppot.com



(PANSER)
WEW >Setelah beberapa bulan lalu hubungan RI-Malaysia memanas, kali ini Malaysia membawa kabar baik buat Indonesia. Malaysia tertarik dengan produk alat perang buatan PT. Pindad (Persero). Mereka berencana membeli produk panser buatan Pindad.

Sampai saat ini kerjasama pembelian panser masih dibicarakan antara PT Pindad (Persero) dengan Malaysia. Demikian diungkapkan langsung oleh Direktur Utama Pindad Adik A. Soedarsono usai pengiriman panser kepada Kementerian Pertahanan di Kantor Pindad, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Rabu (13/1/2010).

Malaysia, tidak tanggung-tanggung, meminta 32 unit kendaraan lapis baja, dan harus siap bulan Maret. Namun Pindad meminta perpanjangan waktu sampai Juli, mengingat masih banyak yang harus diselesaikan.

sukhoi neh! (Super Tucano)
Mulai hari ini 16 pesawat Super Tucano buatan Brasil akan menambah jajaran alat tempur TNI Angkatan Udara. Oleh TNI AU, pesawat-pesawat tersebut akan digunakan untuk patroli keamanan di wilayah-wilayah perbatasan Indonesia. Selain 16 Super Tucano, TNI AU juga akan membeli 3 pesawat Sukhoi untuk menambah kekuatan udara NKRI.

TNI AU melalui Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal Imam Sufaat, mengkonfirmasi hal tersebut. ”Dengan pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) tersebut diharapkan target zero accident bisa tercapai. Selama ini peralatan kami masih ada beberapa yang kurang layak sehingga perlu diganti,” demikian penjelasan KSAU seusai serah terima jabatan Gubernur Akademi Angkatan Udara di Yogyakarta, Sabtu (23/1/2010).

Mengenai pesawat buatan Brasil tersebut, Imam menjelaskan, Super Tucano telah dipakai sejumlah negara, seperti Kolombia, Guatemala, dan Republik Dominika. Sebagaimana halnya OV-10 Bronco, Super Tucano juga didesain untuk serangan udara ringan, antigerilya, pesawat latih, dan patroli perbatasan dengan sistem senjata dan avionik yang lebih canggih.
ngerakeun heeh.......
source:kaskus.us

Selasa, 23 November 2010

Jakarta, 16/8/2010 (Kominfo-Newsroom) Menteri Pertahanan RI PurnomoYusgiantoro meluncurkan program pembuatan kapal perang terbesar danmodern jenis Perusak Kawal Rudal (PKR). Kapal perang tempurterbesar dan pertama yang dibuat di Indonesia ini, akan dibesutoleh PT PAL bekerjasama dengan perusahaan lain Pembuatan kapal PKRini dengan biaya sekitar US$120 juta. Diperkirakan kapal perangmodern ini akan selesai dibangun pada tahun 2014. Kita akan memulaisekarang dan akan selesai empat tahun ke depan, kata PurnomoYusgiantoro pada acara peluncuran program pembangunan PKR di KantorKementerian Pertahanan, Jakarta, Senin (16/8) sore. Menurut Menhan,alasan dibangunnya kapal perang tempur modern di Indonesia gunamemaksimalkan penggunaan alat utama sistem senjata (alutsista)dibangun di dalam negeri. Ini adalah bukti awal pembangunan kapalmodern, kapal elektronik dengan sistem elektronik yang cukupcanggih yang dibangun di dalam negeri. “Dan tentu kita memahami,pembangunan yang pertama kali ini akan ada kekurangan, akan adahal-hal yang terus diperbaiki dari waktu ke waktu.” Katanya.Momentum ini cukup penting, karena pada tahun 1998 sedikitterganggu akibat krisis moneter. Sekarang saatnya baru dapatdibangun kembali. “Selama 12 tahun terkena krisis, pada tahun inikita bangun kembali,” ujarnya. Dia mengatakan Kapal PKL ini bolehdisebut kapal perang elektronik, mampu untuk mendeteksi perangelektronika, perang anti kapal selam, kapal perang anti udara dankapal perang anti di permukaan. Pada saat kita membangun sekali,kita harap terus kita bangun. Diharapkan Indonesia di masa depanmenjadi negara yang kuat angkatan lautnya. Saya kira kapal-kapalseperti ini, kalau beroperasi di Laut Cina selatan, di wilayahtimur Indonesia cukup. Kita juga sudah punya kapal-kapal perangkita, tetapi ini yang paling modern,” katanya. Adanya kapal inidiharapkan menimbulkan efek positif menangkal siapapun yang akanmencoba menganggu kedaulatan Indonesia. Kapal ini bisa dipakaiuntuk misi menjaga perdamaian. Selama ini, kapal perang buatanIndonesia diakui NATO dan telah memenuhi standar-standar kapalperang NATO. Dengan demikian, kapal perang PKR ini akan menempatkanIndonesia pada kelas yang lebih terhormat dalam kancah pertahanandunia internasional. Ini merupakan awal persembahan anak bangsa.Prinsipnya akan kembangkan untuk pengembangan industri pertahanandalam negeri baik darat, udara dan laut. Menhan menjelaskandibangunnya kapal perang ini akan mendorong kegiatan ekonomi,karena bisa menyerap tenaga kerja sebanyak 1.500 orang tiap satukapal perang jenis PKR. Ini bukti bahwa kebijakan pertahanan yangpro kesejahteraan. Ini akan membantu perekonomian bangsa ini.(yr/dry)

depkominfo.go.id
Tentara Nasional Indonesia terdiri dari tiga angkatan bersenjata, yaitu TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara. TNI dipimpin oleh seorang Panglima TNI, sedangkan masing-masing angkatan memiliki Kepala Staf Angkatan. Panglima TNI saat ini adalah Laksamana TNI Agus Suhartono.
Dalam sejarahnya, TNI pernah digabungkan dengan POLRI. Gabungan ini disebut ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) yang menggunakan slogan "Catur Dharma Eka Karma" disingkat "CADEK". Sesuai Ketetapan MPR nomor VI/MPR/2000 tentang pemisahan TNI dan POLRI serta Ketetapan MPR nomor VII/MPR/2000 tentang Peran TNI dan peran POLRI maka pada tanggal 30 September 2004 telah disahkan RUU TNI oleh DPR RI yang selanjutnya ditanda tangani oleh Presiden Megawati pada tanggal 19 Oktober 2004.
Seiring berjalannya era reformasi di Indonesia, TNI mengalami proses reformasi internal yang signifikan. Di antaranya adalah perubahan doktrin "Catur" menjadi "Tri" setelah terpisahnya POLRI dari ABRI. Berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI nomor Kep/21/I/2007, pada tanggal 12 Januari 2007, doktrin TNI ditetapkan menjadi "Tri Dharma Eka Karma", disingkat "TRIDEK". [1]
Tahun 2009, jumlah personil TNI adalah sebanyak 432.129 personil.

Daftar isi

[tampilkan]

[sunting] Sejarah TNI

Negara Indonesia pada awal berdirinya sama sekali tidak mempunyai kesatuan tentara. Badan Keamanan Rakyat yang dibentuk dalam sidang PPKI tanggal 22 Agustus 1945 dan diumumkan oleh Presiden pada tanggal 23 Agustus 1945 bukanlah tentara sebagai suatu organisasi kemiliteran yang resmi.
BKR baik di pusat maupun di daerah berada di bawah wewenang KNIP dan KNI Daerah dan tidak berada di bawah perintah presiden sebagai panglima tertinggi angkatan perang. BKR juga tidak berada di bawah koordinasi Menteri Pertahanan. BKR hanya disiapkan untuk memelihara keamanan setempat agar tidak menimbulkan kesan bahwa Indonesia menyiapkan diri untuk memulai peperangan menghadapi Sekutu.
Akhirnya, melalui Dekrit Presiden tanggal 5 Oktober 1945 (hingga saat ini diperingati sebagai hari kelahiran TNI), BKR diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Pada tanggal 7 Januari 1946, Tentara Keamanan Rakyat berganti nama menjadi Tentara Keselamatan Rakyat. Kemudian pada 24 Januari 1946, dirubah lagi menjadi Tentara Republik Indonesia.
Karena saat itu di Indonesia terdapat barisan-barisan bersenjata lainnya di samping Tentara Republik Indonesia, maka pada tanggal 5 Mei 1947, Presiden Soekarno mengeluarkan keputusan untuk mempersatukan Tentara Republik Indonesia dengan barisan-barisan bersenjata tersebut menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Penyatuan itu terjadi dan diresmikan pada tanggal 3 Juni 1947.

[sunting] Jati diri TNI


Tentara Nasional Indonesia
Sesuai UU TNI pasal 2, jati diri Tentara Nasional Indonesia adalah:
  1. Tentara Rakyat, yaitu tentara yang anggotanya berasal dari warga negara Indonesia
  2. Tentara Pejuang, yaitu tentara yang berjuang menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tidak mengenal menyerah dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya
  3. Tentara Nasional, yaitu tentara kebangsaan Indonesia yang bertugas demi kepentingan negara di atas kepentingan daerah, suku, ras, dan golongan agama
  4. Tentara Profesional, yaitu tentara yang terlatih, terdidik, diperlengkapi secara baik, tidak berpolitik praktis, tidak berbisnis, dan dijamin kesejahteraannya, serta mengikuti kebijakan politik negara yang menganut prinsip demokrasi, supremasi sipil, hak asasi manusia, ketentuan hukum nasional, dan hukum internasional yang telah diratifikasi

[sunting] Tugas TNI

Tentara Nasional Indonesia
Tentara Nasional Indonesia insignia.svg

Kecabangan militer
Angkatan Darat TNI Angkatan Darat
Angkatan Laut TNI Angkatan Laut
Angkatan Udara TNI Angkatan Udara
Lainnya
Tentara Nasional Indonesia insignia.svg Sejarah TNI
Tentara Nasional Indonesia insignia.svg Panglima TNI
Kepangkatan di TNI
Angkatan Darat Pangkat di TNI-AD
Angkatan Laut Pangkat di TNI-AL
Angkatan Udara Pangkat di TNI-AU

Sesuai UU TNI Pasal 7 ayat (1), Tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. (2) Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan:
  1. operasi militer untuk perang
  2. operasi militer selain perang, yaitu untuk:
    1. mengatasi gerakan separatis bersenjata
    2. mengatasi pemberontakan bersenjata
    3. mengatasi aksi terorisme
    4. mengamankan wilayah perbatasan
    5. mengamankan objek vital nasional yang bersifat strategis
    6. melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan politik luar negeri
    7. mengamankan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya
    8. memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai dengan sistem pertahanan semesta
    9. membantu tugas pemerintahan di daerah
    10. membantu Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka tugas keamanan dan ketertiban masyarakat yang diatur dalam undang-undang
    11. membantu mengamankan tamu negara setingkat kepala negara dan perwakilan pemerintah asing yang sedang berada di Indonesia
    12. membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan
    13. membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (search and rescue)
    14. membantu pemerintah dalam pengamanan pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan, perompakan, dan penyelundupan.
Kemudian ayat (3) berbunyi Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara.

[sunting] Kekuatan Bersenjata Indonesia

Berikut adalah data mengenai kekuatan angkatan bersenjata Indonesia tahun 2009:
Jumlah prajurit:432.129 personil
TNI Angkatan Darat TNI Angkatan Laut TNI Angkatan Udara
Jumlah prajurit: 328.517 Jumlah prajurit: 74.963 Jumlah prajurit: 34.930
Kekuatan Terpusat


Kekuatan Kewilayahan
  • Komando Daerah Militer: 11
  • Komando Resor Militer: 39
  • Komando Distrik Militer: 267
  • Batalion: 96


Kekuatan Badan Pelaksana Pusat
  • Resimen Zeni Konstruksi: 1
  • Skuadron Penerbang TNI AD: 2
  • Lima batalion lain
Sistem Senjata Armada Terpadu


Kekuatan Kewilayahan
  • Armada Barat
  • Armada Timur
  • Pangkalan Utama Angkatan Laut:
    • Kelas A: 7
    • Kelas B: 24
    • Kelas C: 19
    • Kelas khusus: 3
Skuadron Udara
  • Skuadron tempur: 7
  • Skuadron angkut: 5
  • Skuadron intai: 1
  • Skuadron helikopter: 3
  • Skuadron latih: 2


Pangkalan Udara
  • Pangkalan udara: 41
  • Detasemen: 8
  • Pos angkatan udara: 80


Pasukan Khas
  • 3 wing


Satuan Radar
  • 17 satuan radar pertahanan udara
 
1960-an, Era Presiden Sukarno.
kekuatan militer Indonesia adalah salahsatu yang terbesar dan terkuat di dunia. Saat itu, bahkan kekuatan Belanda sudah tidak sebanding dengan Indonesia, dan Amerika sangat khawatir dengan perkembangan kekuatan militer kita yang didukung besar-besaran oleh teknologi terbaru Uni Sovyet.
1960, Belanda masih bercokol di Papua. Melihat kekuatan Republik Indonesia yang makin hebat, Belanda yang didukung Barat merancang muslihat untuk membentuk negara boneka yang seakan-akan merdeka, tapi masih dibawah kendali Belanda.
Presiden Sukarno segera mengambil tindakan ekstrim, tujuannya, merebut kembali Papua. Sukarno segera mengeluarkan maklumat “Trikora” di Yogyakarta, dan isinya adalah:
1. Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan kolonial Belanda.
2. Kibarkan Sang Saka Merah Putih di seluruh Irian Barat
3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum, mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air bangsa.
Berkat kedekatan Indonesia dengan Sovyet, maka Indonesia mendapatkan bantuan besar-besaran kekuatan armada laut dan udara militer termaju di dunia dengan nilai raksasa, US$ 2.5 milyar. Saat ini, kekuatan militer Indonesia menjadi yang terkuat di seluruh belahan bumi selatan.
Kekuatan utama Indonesia di saat Trikora itu adalah salahsatu kapal perang terbesar dan tercepat di dunia buatan Sovyet dari kelas Sverdlov, dengan 12 meriam raksasa kaliber 6 inchi. Ini adalah KRI Irian, dengan bobot raksasa 16.640 ton dengan awak sebesar 1270 orang termasuk 60 perwira. Sovyet, tidak pernah sekalipun memberikan kapal sekuat ini pada bangsa lain manapun, kecuali Indonesia. (kapal-kapal terbaru Indonesia sekarang dari kelas Sigma hanya berbobot 1600 ton).
Angkatan udara Indonesia juga menjadi salahsatu armada udara paling mematikan di dunia, yang terdiri dari lebih dari 100 pesawat tercanggih saat itu. Armada ini terdiri dari :
1. 20 pesawat pemburu supersonic MiG-21 Fishbed.
2. 30 pesawat MiG-15.
3. 49 pesawat tempur high-subsonic MiG-17.
4. 10 pesawat supersonic MiG-19.
Pesawat MiG-21 Fishbed adalah salahsatu pesawat supersonic tercanggih di dunia, yang telah mampu terbang dengan kecepatan mencapai Mach 2. Pesawat ini bahkan lebih hebat dari pesawat tercanggih Amerika saat itu, pesawat supersonic F-104 Starfighter dan F-5 Tiger. Sementara Belanda masih mengandalkan pesawat-pesawat peninggalan Perang Dunia II seperti P-51 Mustang.
Sebagai catatan, kedahsyatan pesawat-pesawat MiG-21 dan MiG-17 di Perang Vietnam sampai mendorong Amerika mendirikan United States Navy Strike Fighter Tactics Instructor, pusat latihan pilot-pilot terbaik yang dikenal dengan nama TOP GUN.
Indonesia juga memiliki armada 26 pembom jarak jauh strategis Tu-16 Tupolev (Badger A dan B). Ini membuat Indonesia menjadi salahsatu dari hanya 4 bangsa di dunia yang mempunyai pembom strategis, yaitu Amerika, Rusia, dan Inggris. Pangkalannya terletak di Lapangan Udara Iswahyudi, Surabaya.
Bahkan China dan Australia pun belum memiliki pesawat pembom strategis seperti ini. Pembom ini juga dilengkapi berbagai peralatan elektronik canggih dan rudal khusus anti kapal perang AS-1 Kennel, yang daya ledaknya bisa dengan mudah menenggelamkan kapal-kapal tempur Barat.
Indonesia juga memiliki 12 kapal selam kelas Whiskey, puluhan kapal tempur kelas Corvette, 9 helikopter terbesar di dunia MI-6, 41 helikopter MI-4, berbagai pesawat pengangkut termasuk pesawat pengangkut berat Antonov An-12B. Total, Indonesia mempunyai 104 unit kapal tempur. Belum lagi ribuan senapan serbu terbaik saat itu dan masih menjadi legendaris sampai saat ini, AK-47.
Ini semua membuat Indonesia menjadi salasahtu kekuatan militer laut dan udara terkuat di dunia. Begitu hebat efeknya, sehingga Amerika di bawah pimpinan John F. Kennedy memaksa Belanda untuk segera keluar dari Papua, dan menyatakan dalam forum PBB bahwa peralihan kekuasaan di Papua, dari Belanda ke Indonesia adalah sesuatu yang bisa diterima.
Sumber: http://blognyajose.blogspot.com

Rabu, 17 November 2010

1
Map of United States of America U.S.A.
2
Map of China China
3
Map of Russia Russia
4
Map of India India
5
Map of United Kingdom U.K.
6
Map of France France
7
Map of Germany Germany
8
Map of Brazil Brazil
9
Map of Japan Japan
10
Map of Turkey Turkey
11
Map of Israel Israel
12
Map of South Korea South Korea
13
Map of Italy Italy
14
Map of Indonesia Indonesia
15
Map of Pakistan Pakistan
16
Map of Taiwan Taiwan
17
Map of Egypt Egypt
18
Map of Iran Iran
19
Map of Mexico Mexico
20
Map of North Korea North Korea
21
Map of Sweden Sweden
22
Map of Greece Greece
23
Map of Canada Canada
24
Map of Saudi Arabia Saudi Arabia
25
Map of Ukraine Ukraine
26
Map of Australia Australia
27
Map of Spain Spain
28
Map of Thailand Thailand
29
Map of Denmark Denmark
30
Map of Poland Poland
Rank 1-10 Observations: The United States (GFP formula value of 0.184) remains the undisputed leader of our list thanks to their staying "active" in global hotspots, showcasing the world's largest navy and continuing to poor in gobs of money into defense. Our formula sees China edge out Russia but only by the slimmest of margins (0.238 versus 0.241 respectively) with an edge in available manpower and financial capital. France (0.636) and Germany (0.672) are relative equals for the most part but the GFP formula gives a slight edge to France thanks to an aircraft carrier and capable navy as well as a bump in defense spending. Brazil (0.756) is the most powerful South American country on the list thanks to available manpower and a capable navy. Japan (0.920) is a "sleeper" power that sneaks into the top ten with a good navy, strong logistical infrastructure and capital.
Rank 11-20 Observations: Our formula provides for a good disparity between North and South Korea, placing South well-ahead of the North thanks to better infrastructure and capital. Mexico's placement this high on the list is interesting to note - it scored a good balance across the board in all major categories. Israel finally gets a proper placement on this year's list - just out of the top ten - sporting a strong land army with equally strong training, modern equipment and recent combat experience.
Rank 21-30 Observations: No surprises here. A basic collection of modern armies of generally equal strengths.
31
Map of Philippines Philippines
32
Map of South Africa South Africa
33
Map of Argentina Argentina
34
Map of Syria Syria
35
Map of Norway Norway
36
Map of Georgia Georgia
37
Map of Iraq Iraq
38
Map of Venezuela Venezuela
39
Map of Libya Libya
40
Map of Afghanistan Afghanistan
41
Map of Nepal Nepal
4

source : globalfirepower.com